Eksplorasi Benteng Marlborough, Warisan Kolonial Inggris di Bengkulu

Fort Marlborough, juga dikenal sebagai Benteng Marlborough, adalah atraksi turis bersejarah yang berlokasi di Kota Bengkulu, sebuah warisan dari era Kolonial Inggris. Benteng ini terletak di Jalan Benteng, Kebun Keling, di Kecamatan Teluk Segara, Kota …

Fort Marlborough, juga dikenal sebagai Benteng Marlborough, adalah atraksi turis bersejarah yang berlokasi di Kota Bengkulu, sebuah warisan dari era Kolonial Inggris.

Benteng ini terletak di Jalan Benteng, Kebun Keling, di Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, di Provinsi Bengkulu.

Dengan hanya berjarak sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota Bengkulu dan 30 menit dari Bandara Fatmawati Soekarno, Benteng Marlborough menjadi tujuan populer bagi para pengunjung.

Selain keindahannya, pengunjung dapat mengeksplorasi dan mengikuti jejak sejarah dari periode pemerintahan kolonial Inggris di Bengkulu.

Sejarah Berdirinya Benteng Marlborough

Benteng Marlborough, yang dikenal sebagai kebanggaan sejarah, didirikan antara tahun 1713 hingga 1719 oleh Kompeni Hindia Timur (East India Company) di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Joseph Callet.

Pembangunan Wisata Bengkulu ini dilaksanakan secara berurutan oleh tiga gubernur Inggris yang menggantikan Joseph Collet, yaitu Thiophilus Shyllinge dari tahun 1716 sampai 1717, Rhicard Former dari tahun 1717 sampai 1718, dan Thomas Cooke pada tahun 1718.

Benteng ini dinamakan Marlborough sebagai penghormatan kepada John Churchill, seorang komandan militer Inggris terkemuka yang dikenal sebagai “The First Duke of Marlborough”.

Lokasinya yang strategis di pinggir Pantai Tapak Paderi, menghadap langsung ke Samudra Hindia, menambah nilai penting benteng ini.

Dengan luas mencapai 44,000 meter persegi, Benteng Marlborough diakui sebagai benteng terbesar yang dibangun oleh Inggris di Asia Tenggara dan menjadi yang terkuat kedua di timur, setelah benteng St. George di Madras, India.

Benteng ini sebenarnya didirikan sebagai pengganti Fort York atau Benteng York, yang dibangun pada tahun 1685 dan terletak sekitar dua mil dari lokasi Benteng Marlborough.

Penyebab ditinggalkannya Fort York oleh pasukan Inggris adalah karena tantangan konstruksi yang berat dan tingginya angka kematian di antara pasukan akibat wabah penyakit.

Desain Arsitektural Benteng Marlborough

Benteng Marlborough dibangun dengan arsitektur khas Inggris dari era abad ke-17, menampilkan desain yang unik dan penuh makna. Salah satu keistimewaan arsitekturnya adalah bentuknya yang mirip dengan kura-kura ketika dilihat dari atas.

Bagian depan benteng ini diibaratkan sebagai kepala kura-kura, sedangkan empat struktur lainnya yang terletak di setiap sisi menyerupai kaki-kaki kura-kura.

Benteng ini juga dilengkapi dengan jembatan yang unik, berfungsi seperti ekor kura-kura yang bisa diangkat atau diturunkan dengan pengungkit untuk memperkuat pertahanan dari serangan musuh.

Akses masuk ke dalam benteng di masa lalu membutuhkan pengunjung untuk melewati revaline, yang diibaratkan sebagai kepala kura-kura, melalui jembatan yang unik tersebut.

Seluruh area benteng dikelilingi oleh parit yang dirancang dengan jebakan, memiliki lebar sekitar dua meter dan kedalaman antara 2 hingga 3 meter, sebagai pertahanan tambahan.

Peran Benteng Marlborough

Pada awalnya, Benteng Marlborough berperan sebagai benteng pertahanan untuk Inggris. Dengan berjalannya waktu, Wisata di Jambi ini bertransformasi menjadi kantor pusat perdagangan East India Company di pantai barat Sumatera.

Benteng ini menyimpan berbagai ruangan multifungsi, termasuk gudang penyimpanan untuk rempah-rempah seperti lada dan cengkeh, sel tahanan, gudang senjata, serta ruangan logistik dan kantor.

Setelah penandatanganan Traktat London pada tahun 1824 yang menyebabkan Bengkulu jatuh ke tangan Belanda, Benteng Marlborough kehilangan perannya sebagai bastion pertahanan.

Hingga tahun 1942, benteng ini berfungsi sebagai markas Polisi Belanda sebelum akhirnya dikuasai oleh Jepang.

Menariknya, dikabarkan bahwa Presiden Indonesia pertama, Soekarno, pernah ditahan di salah satu ruangan benteng ini selama pengasingannya oleh Belanda ke Bengkulu. Di era pendudukan Jepang, benteng ini diubah fungsinya menjadi pusat pertahanan.

Kini, Benteng Marlborough telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional, dan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang menarik di Kota Bengkulu.

Leave a Comment

Exit mobile version