Sablon DTF dan polyflex adalah dua teknik sablon digital yang populer digunakan untuk mencetak desain pada kain. Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga penting untuk memahami perbedaannya sebelum memilih salah satu.
Pengertian Sablon DTF
Sablon DTF atau direct transfer film adalah teknik sablon digital yang menggunakan film sebagai media transfer desain ke kain. Film yang digunakan terbuat dari bahan polyester yang dilapisi tinta sublimasi. Desain yang akan dicetak ditransfer ke film menggunakan printer sublimasi. Setelah itu, film ditempelkan pada kain dan dipanaskan dengan suhu tinggi untuk memindahkan tinta ke kain.
Pengertian Sablon Polyflex
Sablon polyflex adalah teknik sablon digital yang menggunakan lembaran plastik sebagai media transfer desain ke kain. Lembaran plastik yang digunakan terbuat dari bahan PVC atau poliester. Desain yang akan dicetak dipotong sesuai pola menggunakan mesin cutting. Setelah itu, lembaran plastik ditempelkan pada kain dan dipanaskan dengan suhu tinggi untuk melelehkan lem dan merekatkan lembaran plastik ke kain.
Perbedaan Sablon DTF dan Polyflex
Berikut adalah perbedaan sablon DTF dan polyflex secara lebih rinci:
1. Teknik Pencetakan
Pada sablon DTF, desain dicetak terlebih dahulu pada film menggunakan printer sublimasi. Setelah itu, film ditempelkan pada kain dan dipanaskan untuk memindahkan tinta ke kain. Pada sablon polyflex, desain dipotong sesuai pola menggunakan mesin cutting. Setelah itu, lembaran plastik ditempelkan pada kain dan dipanaskan untuk melelehkan lem dan merekatkan lembaran plastik ke kain.
2. Kualitas Hasil Cetak
Hasil cetak sablon DTF memiliki kualitas yang lebih baik daripada sablon polyflex. Hal ini karena tinta sublimasi yang digunakan pada sablon DTF memiliki kualitas yang lebih baik dan menghasilkan warna yang lebih cerah dan tajam. Selain itu, sablon DTF juga dapat menghasilkan gradasi warna yang lebih halus.
3. Ketahanan Hasil Cetak
Hasil cetak sablon DTF memiliki ketahanan yang lebih baik daripada sablon polyflex. Hal ini karena tinta sublimasi yang digunakan pada sablon DTF melekat dengan baik pada kain. Selain itu, sablon DTF juga memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap air dan cuaca.
4. Biaya
Biaya sablon DTF lebih terjangkau daripada sablon polyflex. Hal ini karena peralatan yang dibutuhkan untuk sablon DTF lebih murah dan mudah didapatkan. Selain itu, tinta sublimasi yang digunakan pada sablon DTF juga lebih terjangkau daripada lembaran plastik yang digunakan pada sablon polyflex.
5. Waktu Pengerjaan
Waktu pengerjaan sablon DTF lebih lama daripada sablon polyflex. Hal ini karena sablon DTF membutuhkan proses pencetakan gambar pada film terlebih dahulu.
6. Fleksibilitas
Sablon DTF lebih fleksibel daripada sablon polyflex. Hal ini karena sablon DTF dapat digunakan untuk mencetak desain pada berbagai jenis kain, termasuk kain dengan tekstur yang tebal dan kaku. Sablon polyflex lebih cocok untuk kain dengan tekstur yang halus dan rata.
Kesimpulan
Sablon DTF dan polyflex adalah dua teknik sablon digital yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sablon DTF memiliki kualitas hasil cetak yang lebih baik, ketahanan yang lebih baik, dan biaya yang lebih terjangkau.
Namun, sablon DTF membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan kurang fleksibel. Sablon polyflex memiliki biaya yang lebih mahal, namun lebih cepat dan fleksibel.
Pilihan teknik sablon yang tepat tergantung pada kebutuhan dan anggaran Anda. Jika Anda membutuhkan hasil cetak dengan kualitas yang tinggi dan ketahanan yang baik, sablon DTF adalah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda membutuhkan hasil cetak yang cepat dan fleksibel, sablon polyflex adalah pilihan yang tepat.
Anda bisa menggunakan sablon kaos jogja yang bisa membantu membuat sablon kaos yang berkualitas dan nyaman. Sablon kaos jogja siap memberikan pelayanan terbaik untuk Anda yang akan membuat kaos sablon yang menarik dan berkualitas.
