Baca Buku Sambil Tiduran Bahaya Gak Sih? Ini Dampaknya bagi Mata & Leher

Baca buku sambil tiduran, sebuah kebiasaan yang tampaknya menyenangkan, tetapi sering kali mengundang pertanyaan: “Apakah ini berbahaya bagi kesehatan?” Memang, ada daya tarik tersendiri ketika menghabiskan waktu dengan membaca dalam posisi yang nyaman, tetapi kita …

Baca buku sambil tiduran, sebuah kebiasaan yang tampaknya menyenangkan, tetapi sering kali mengundang pertanyaan: “Apakah ini berbahaya bagi kesehatan?” Memang, ada daya tarik tersendiri ketika menghabiskan waktu dengan membaca dalam posisi yang nyaman, tetapi kita perlu menyelami dampaknya, terutama bagi mata dan leher. Dalam artikel ini, kita akan membedah persoalan ini dengan cermat.

Secara alamiah, membaca adalah kegiatan yang menuntut konsentrasi. Namun, ketika seorang pembaca memilih untuk melakukannya sambil tiduran, posisi tubuh yang tidak ideal dapat menyebabkan sejumlah masalah. Seolah-olah kita mengizinkan tubuh kita untuk beristirahat, tetapi pada saat yang sama, kita membebani otot-otot yang seharusnya dapat berfungsi secara optimal.

Posisi tidur miring atau terlentang dapat mengganggu penglihatan. Bagaimana hal itu terjadi? Ketika kita membaca sambil tiduran, sudut pandang kita terhadap buku dapat berubah. Dalam keadaan normal, mata manusia dirancang untuk melihat teks pada jarak tertentu. Namun, membaca dalam posisi yang tidak lazim ini memaksa mata untuk bekerja lebih keras, mengakibatkan ketegangan dan kelelahan. Di sinilah insting alami kita terkadang dapat menipiskan kenyamanan, menyadarkan kita akan pentingnya posisi yang benar saat membaca.

Dengan menggunakan istilah seperti “ketegangan otot” dan “discomfort visual”, kita dapat memahami lebih dalam dampak buruk membaca sambil tiduran. Ketika otot mata mulai berfungsi di luar batas normal, mereka akan merasa letih dan berat. Ini serupa dengan menghadapi latar belakang yang kabur saat mencoba fokus pada objek kecil — semakin kecil objeknya, semakin sulit untuk mempertahankannya dalam pandangan yang jernih.

Pada sisi lain, kita tidak bisa mengabaikan efek pada leher. Baca buku sambil tiduran dapat menyebabkan posisi leher yang tidak ergonomis. Leher yang tertekuk atau terlalu diputar dapat menyebabkan “muscle strain”, yaitu ketegangan otot yang dapat mengarah pada sakit leher. Logan, seorang osteopat, menjelaskan bahwa postur leher yang buruk dapat menyebabkan ketidakseimbangan postural yang lebih luas, mengakibatkan masalah tidak hanya di daerah leher, tetapi juga dapat menjalar ke punggung dan bahu. Seperti rantai yang terhubung, kekhawatiran satu bagian dapat merembet ke bagian tubuh lainnya.

Lalu, adakah cara yang lebih aman untuk menikmati buku di tempat tidur? Ya, ada beberapa strategi yang dapat diadopsi. Menggunakan bantal khusus yang mendukung leher dapat membantu menjaga posisi tubuh yang lebih baik saat membaca. Memilih buku dengan ukuran huruf yang lebih besar atau menggunakan alat bantu baca seperti e-reader dengan mode malam juga bisa mengurangi ketegangan pada mata. Dalam hal ini, kita berusaha menciptakan suasana yang lebih mendukung dan memperhatikan kesehatan tubuh kita.

Kesehatan mata juga tidak bisa dianggap remeh. Paparan cahaya biru dari layar gadget selama membaca sambil tiduran dapat memicu berbagai masalah penglihatan. Secara bertahap, otot mata kita akan terbebani. Disarankan untuk membiarkan mata beristirahat secara berkala, yaitu dengan mengamati objek jauh selama beberapa detik. Ini adalah aplikasi sederhana dari prinsip “20-20-20”: setiap 20 menit, lihat sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Hal ini dapat membantu meredakan ketegangan yang terjadi akibat posisi membaca yang tidak tepat.

Lebih jauh lagi, jika membaca sambil tiduran menjadi kebiasaan yang tidak terpisahkan, upayakan untuk tidak melakukannya setiap hari. Keseimbangan antara aktivitas membaca bersantai dan posisi yang lebih tegak, seperti duduk di kursi yang nyaman dengan punggung yang tegak, dapat mencegah berbagai masalah yang mungkin timbul. Membaca di meja yang tinggi atau mendukung punggung dapat membantu menyesuaikan posisi leher dan meminimalkan ketegangan.

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa membaca adalah sumber pengetahuan dan hiburan. Namun, menjaga martabat tubuh kita selama kegiatan ini tidak kalah penting. Mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebiasaan kita adalah langkah bijak. Dalam kehidupan yang penuh dengan kemudahan teknologi dan kenyamanan, penting untuk berpegang pada prinsip kesehatan tubuh yang baik.

Jadi, apakah membaca sambil tiduran berbahaya? Jawabannya bukan hanya hitam atau putih. Hal ini tergantung pada kesadaran kita terhadap posisi tubuh dan perhatian terhadap sinyal yang diberikan oleh tubuh kita sendiri. Kita perlu mencari cara yang lebih nyaman dan sehat untuk menikmati hobi membaca tanpa harus membayar mahal di kemudian hari. Pada akhirnya, menempatkan diri dalam posisi yang baik adalah investasi bagi kesehatan kita — tubuh dan pikiran kita sama-sama berhak mendapatkan perawatan yang layak.

Tinggalkan komentar